KONTAK SAYA

Langkah menjemput Sukses


Rinda termangu menatap keluar jendela, nampak barisan pohon jeruk yang tengah berbuah begitu indah menghias taman.  Ia rasa butuh santai sejenak setelah beberapa hari sibuk menyambut hari bahagianya. Dalam hati ia masih sulit untuk percaya bahwa mimpi masa kecilnya akan menjadi kenyataan.

Drrtt ... Drrtt

Rinda terkesiap seraya mengambil HP dari saku celana. Matanya membulat tatkala melihat nama kontak yang tengah memanggil.

"Rin, apakabar?"

"Alhamdulillah kabar baik, kamu gimana?" sahut Rinda gugup.

"Baik juga, oya maaf tentang pertengkaran kita dulu, tidak seharusnya aku memaksamu menekuni yang kutekuni." sesal Ike.

"Sudahlah lupakan!"

"Iya Rin, oya minggu ikut aku ya," ajak Ike  antusias.

"Minggu besok?"

Rinda gelisah karena minggu besok ialah hari penting baginya tetapi dia tak bisa menjelaskannya.

"Iya, Susi ngajak ke acara launching buku adiknya. Kamu kan suka nulis, siapa tahu dapat inspirasi, katanya si penulisnya semua BMI."

"Kamu yakin ...," kalimat Rinda terhenti, ia tak percaya dan terharu ternyata Ike peduli akan cita-citanya.

"Yakin, kamu pun pasti bisa seperti mereka."
Rinda pun tersenyum gembira, minggu besok akan menjadi hari spesial karena mereka akan bersama dalam acara yang tentu akan sangat memginspirasinya menjadi penulis, seperti yang Ike bilang.


***

Matahari terbit dan tenggelam membawa Rinda pada hari yang ia tunggu. Jam 8 pagi, Rinda menuju stasiun MTR Yuen Long. Seperti pesan Ike kemarin kalau dia tidak boleh terlambat sampai MTR Kowloon Bay.

"Halo."

"Halo Rin, sampai mana?" tanya Nurma tergesa.

"Ini sampai Nam Chung kenapa?"

"Laras nggak libur, kamu bisa ambil bukunya di tempat paketan? Aku sudah sampai, nggak mungkin kalau aku ke sana ngambil."

Rinda terkejut juga bingung, buku itu menyangkut kepentingan banyak orang, tetapi bagaimana dengan janjinya dengan Ike?

"Baiklah," Rinda menutup teleponnya lalu menelepon Ike.  Meski dia tak tahu bagaimana menjelaskannya agar Ike tidak kecewa.

"Maaf Ke, ini di luar kemauanku, tempatnya di Christian Action Building, Choi Hung kan?" sesal Rinda.

"Iya, tapi sebenarnya adik Susi mau jemput trainer-nya, pikirku kalau berangkat bareng, kamu bisa ngobrol dengannya langsung," sesal Ike.

"Makasih Ke, semoga ada kesempatan lain. Tunggu aku di sana ya!"

Kembali Rinda tak percaya akan kepedulian Ike padanya. Mungkin terlambat baginya menyadari bahwa arti sahabat sebenarnya ialah seperti yang Ike pikir dan lakukan untuknya.

Usai mengambil buku di tempat paketan, Rinda segera menuju lokasi dimana dia bisa memeluk Ike dengan bangga. Keluar dari Choi Hung exit A1, Rinda berjalan mengikuti penunjuk arah menuju Christian Action Building. Sampai di lokasi, dia menghampiri penerima tamu lalu mengeluarkan buku 'Langkah Menjemput Sukses' dari dalam tas dan menaruhnya di meja yang disediakan.

Ruangan berukuran sedang itu sudah dipenuhi lebih dari dua ratus BMI. Sulit baginya untuk menerobos mereka dan bergabung dengan penulis lain di sisi panggung. Lagi pula itu akan sangat mencolok. Acara berlangsung kondusif, semua peserta pun nampak antusias.

Usai acara hiburan, seorang panitia meletakkan kue tart di atas meja di tengah panggung. Satu persatu penulis maju setelah namanya dipanggil. Delapan dari sepuluh penulis sudah berdiri gagah. Terakhir, Rinda maju melewati peserta diiringi tepuk tangan seluruh yang hadir. Di baris paling depan, gadis berjilbab ungu berdiri menoleh ke arah Rinda dengan air mata yang menggenang lalu menetes.
Cairan bening pun jatuh dari sudut mata Rinda, saat itulah Ike meraih tubuh Rinda dan memeluknya hingga mereka larut dalam segala haru dan bangga yang tak bisa terlukiskan.

Ike tak pernah menyangka, ternyata acara spesial ini acara Rinda sendiri. Tepuk tangan pun mereda, tanpa sepatah kata yang sempat terucap, Rinda melepaskan pelukan Ike dan naik ke panggung. 
Sesekali air mata Rinda kembali menetes. Ruangan itu kemudian dipenuhi rasa suka cita setelah satu persatu penulis menceritakan lika-liku hidup dalam buku yang mereka tulis. Tepuk tangan kagum dan bangga pun riuh terdengar, lalu sekejap berganti hening.

"Tak ada hal yang lebih layak saya ucap selain ucapan terimakasih untuk Pak Johanes yang sudah memberikan motivasi dan apresiasinya terhadap karya kami para BMI. Tanpa beliau, entah kapan perjalanan hidup kami terabadikan dalam sebuah buku berjudul 'Langkah Menjemput Sukses' yang mungkin akan menjadi inspirasi untuk kita semua. Juga terimakasih atas kehadiran sahabat semua, khususnya Ike. Dari dialah sekarang saya tahu, bahwa sahabat tak berarti harus selalu bersama, tetapi selalu ada mendukung kita." tutur Rinda dengan suara berat menahan tangis.

"Maaf Rin, ternyata aku keliru. Aku pikir dengan mengajakmu ke sini bisa membuatmu termotivasi, ternyata tanpa aku dan tanpa dukungan dariku, kamu sudah berhasil menggapai mimpimu," 

Ruangan kemudian dipenuhi isak tangis dimana beberapa orang kemudian saling memeluk satu sama lain. Rinda turun dari panggung dan memeluk Ike yang tertunduk menutup wajah dengan kedua tangannya.

"Justru perhatianmu sangat berarti untukku dan aku sangat senang saat kamu mengajakku ke sini, ini adalah kejutan untuk kita."

Suara tepuk tangan kembali menggema, apa yang terjadi dalam ruangan tersebut seperti drama yang mengharukan dan menyisakan pesan moral yang kuat tentang persahabatan. Tak disangka, kehadiran buku 'Langkah Menjemput Sukses' dan kecintaan Rinda dalam menulis akhirnya menyatukan kembali ikatan persahabatan yang hampir musnah.

The End

Note :
BMI (Buruh Migrant Indonesia)
MTR (Mass Trafics Railway)


Tanggal 9 November 2014 adalah momen yang akan terabadikan dalam hidup saya, karena pada hari itu buku pertama saya yang berjudul 'Langkah Menjemput Sukses' launching di Hong Kong bersama pemrakarsa dan trainer  Bapak Johanez Arifin Wijaya, seorang motivator yang selalu menyemangati saya.
Namun konflik dalam cerita di atas hanya fiktif belaka :) :) :)


Baca juga Hijab Kita


Buku 'Langkah Menjemput Sukses' ditulis oleh 8 TKW dan 1 mantan TKW. Untuk pemesanan bisa hubungi saya di FB Rainy Okkie, Wa +852 54435181 @rarainy44 atau email rarainy44@gmail.com
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar