Bertemu dengan orang-orang yang memiliki kesamaan atau kemiripan hobi untuk menghabiskan waktu libur bersamanya itu sangat menyenangkan. Apalagi, bisa berdiskusi atau sekedar membicarakan suatu hal yang disenangi itu.
Bertukar pikiran dan saling mengungkapkan argumen tentang suatu karya (karya tulis khususnya) yang ternyata menumbuhkan sebuah fakta bahwa suatu karya tidak akan memiliki nilai paten. Karena penilaian masing-masing dari penikmat karya akan sangat variatif. Penilaian pun sangat terpengaruh pada pribadi penikmat. Baik dari segi pengetahuan, pengalaman dalam menulis dan karya sastra, serta jenis-jenis karya sastra yang disukai.
Adakalanya suatu karya yang sangat baik menurut seseorang akan menjadi karya yang biasa saja atau bahkan membosankan bagi yang lainnyan. Di Klub Baca Selepas Kerja (KBSK) inilah, semua itu terungkapkan. Satu sama lain saling mengajak untuk bisa mencoba memahami alasan di balik penilaian tersebut. Menilik karya dari berbagai sisi.
Terlepas dari kegiatan inti KBSK yang menarik itu, kelompok ini pun menjadi spesial. Kelompok yang dibentuk dan disponsori oleh dua organisasi yang bergerak di bidang seni dari dua negara, Indonesia yaitu oleh Kunci Cultural Studies Center, dan Hong Kong oleh Parasite HK.
Di Hong Kong ini, sudah tumbuh dan besar berbagai macam organisasi di kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Tak sedikit pula tiga atau empat macam organisasi hadir dengan berbagai nama meski masih bergerak dalam bidang yang sama.
Memang Hong Kong memberi kesempatan istimewa bagi para PMI khususnya dengan adanya waktu libur yang berhak diperoleh setiap seminggu sekali. Tak hanya itu, para PMI pun berhak beroganisasi tanpa ada larangan apa pun. Bahkan banyak organisasi yang sudah di sponsori oleh lembaga/organisasi besar baik dari Indonesia maupun dari Hong Kong.
Berbeda dengan organisasi yang bergerak di bidang menulis ini. Organisasi yang ada hanya segelintir dan pergerakannya masih perlu digiatkan lagi. Masih banyak yang belum tahu tentang sepak terjang organisasi-organisasi tersebut, dan sebuah hadiah yang sangat spesial ketika hadir KBSK di Hong Kong ini. Kelompok yang dibuat untuk mengumpulkan mereka-merek yang menekuni budaya atau seni tulis menulis di Hong Kong. Memberikan fasilitas belajar, baik ruang, wacana, narasumber dan sebuah jalinan pertemanan antara PMI dan berbagai orang dari berbagai kalangan.
Beberapa kali pertemuan KBSK dikuti pula oleh tim Kunci dari Indonesia yaitu Mba Gita dan Mba Veri. Sementara dari Parasite sendiri, Qinyi Lim selalu hadir menemani. Masih ada juga beberapa warga lokal Hong Kong dan turis dari negara lain yang ikut menikmati kegiatan tersebut. Tentu itu menjadi kesempatan yang sangat bagus dan menarik bagi para peserta KBSK karena berkesempatan bertukar cerita dengan mereka.
Semoga kehadiran KBSK di Hong Kong ini mampu menjadi sarana memajukan para PMI yang memiliki minat dalam mengembangkan bakatnya di dunia literasi, mengharumkan tanah air dengan karya yang mampu diterima dunia.
Salam Kreatif :)
0 komentar:
Posting Komentar